Ringkasan khotbah
kebaktian Minggu, 25 September 2011
di GPdI Margi Rahayu - Temanggung
Ayat Pokok : Matius 1:1-17
Ayat Pokok : Matius 1:1-17
Sesuai dengan namanya, injil Matius ini ditulis oleh Matius melalui ilham Roh Kudus. Matius artinya; Pemberian Allah. Semula ia bernama Lewi dan pekerjaan-nya adalah seorang pemungut cukai atau penagih pajak. Karena anugerah Allah, Matius dilayakkan menjadi pelayan Tuhan dan hamba-Nya
Allah tidak pernah memandang muka. Allah tidak pernah pilih-pilih dalam mencari orang yang akan dipakai-Nya. Siapapun mereka, seburuk apapun masa lalunya, asal memiliki kerinduan dan siap dipakai Tuhan maka Allah berkenan.
Matius mengawali injilnya dengan menulis silsilah Tuhan Yesus. Secara garis besar Matius menulis Injil Yesus Kristus dalam sudut pandang sebagai raja. Itu sebabnya seorang raja tentu harus memiliki garis keturunan.
Yang menarik dalam silsilah Yesus di injil Matius tercantum pula lima nama perempuan yang dipemandangan mata manusia mungkin dianggap orang yang tidak berarti
Allah mencari orang berdosa dan menerima mereka apa adanya. Tetapi Allah tidak akan membiarkan mereka apa adanya untuk seterusnya. Allah punya rencana saat Dia memanggil kita.
Demikian juga kita percaya kita hidup semata-mata karena pemberian Allah. Keseslamatan kita bukan karena usaha kita tetapi anugerah Allah.
Bagaimana kita merespon anugerah Allah?
a. Terima setiap pemberian Allah dengan ikhlas.
Maria menerima pemberian Allah dengan ikhlas. Demikian juga dengan Yusuf. Secara manusis mengkin Yusuf sulit menerima rancangan Allah atas dirinya. Tetapi kemudian ia menerima semuanya dengan ikhlas.
Dilibatkan Allah dalam menggenapi rencananya, mungkin terdengar indah ditelinga, tetapi tidak mudah untuk melakukannya.
b. Jangan sombong
Efesus 2:9 kita diselamatkan hanya oleh anugerah Tuhan. Kita tidak boleh sombong
Orang yang sungguh-sungguh telah menerima keselamaktan pasti mengerjakan keselamatannya dengan berusaha untuk sempurna
c. Jangan menyia-nyiakan anugerah Allah
PENUTUP
Kiranya Tuhan menolong kita semua untuk hidup seturut firmanNya menjadi jemaat yang taat dan menjadi berkat
Allah tidak pernah memandang muka. Allah tidak pernah pilih-pilih dalam mencari orang yang akan dipakai-Nya. Siapapun mereka, seburuk apapun masa lalunya, asal memiliki kerinduan dan siap dipakai Tuhan maka Allah berkenan.
Matius mengawali injilnya dengan menulis silsilah Tuhan Yesus. Secara garis besar Matius menulis Injil Yesus Kristus dalam sudut pandang sebagai raja. Itu sebabnya seorang raja tentu harus memiliki garis keturunan.
Yang menarik dalam silsilah Yesus di injil Matius tercantum pula lima nama perempuan yang dipemandangan mata manusia mungkin dianggap orang yang tidak berarti
Allah mencari orang berdosa dan menerima mereka apa adanya. Tetapi Allah tidak akan membiarkan mereka apa adanya untuk seterusnya. Allah punya rencana saat Dia memanggil kita.
Demikian juga kita percaya kita hidup semata-mata karena pemberian Allah. Keseslamatan kita bukan karena usaha kita tetapi anugerah Allah.
Bagaimana kita merespon anugerah Allah?
a. Terima setiap pemberian Allah dengan ikhlas.
Maria menerima pemberian Allah dengan ikhlas. Demikian juga dengan Yusuf. Secara manusis mengkin Yusuf sulit menerima rancangan Allah atas dirinya. Tetapi kemudian ia menerima semuanya dengan ikhlas.
Dilibatkan Allah dalam menggenapi rencananya, mungkin terdengar indah ditelinga, tetapi tidak mudah untuk melakukannya.
b. Jangan sombong
Efesus 2:9 kita diselamatkan hanya oleh anugerah Tuhan. Kita tidak boleh sombong
Orang yang sungguh-sungguh telah menerima keselamaktan pasti mengerjakan keselamatannya dengan berusaha untuk sempurna
c. Jangan menyia-nyiakan anugerah Allah
PENUTUP
Kiranya Tuhan menolong kita semua untuk hidup seturut firmanNya menjadi jemaat yang taat dan menjadi berkat